How Memory Messed Up My Perception
Halo semua.... Selamat datang di blog gw, bagi yang belom kenal gw atau belom tau gw bisa lihat di artikel tentang perkenalan diri gw. Selamat Membaca..
Bagaimana memori mengacaukan persepsi gw ? sebelum itu mari kita bahas apa itu memori dan apa itu persepsi. memori adalah kemampuan untuk menyimpan segala informasi yang dapat digunakan di masa depan. persepsi adalah pengalaman yang didapatkan dari penyimpulan informasi atau pesan. persepsi biasanya terjadi pada saat setelah tahap sensasi berlangsung. dan persepsi juga merupakan proses yang aktif dari manusia dalam memilih, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang ia terima. persepsi ada beberapa macam seperti persepsi visual yang kita dapatkan dari indera penglihatan, persepsi auditori yang kita dapatkan dari indera pendengaran, persepsi perabaan yang kita dapatkan dari indera taktil yaitu kulit, persepsi penciuman yang kita dapatkan dari indera penciuman, persepsi pengecap yang kita dapatkan dari indera pengecap.
kita menggunakan proses menebak cerdas yang sama untuk merekonstruksi masa lalu, Memori tidak sama seperti rekaman yang di hasilkan dari video tetapi lebih teka teki atau juga puzzle kita yang menyatukan ingatan kita.
Pengalaman yang gw alami tentang memori mengacaukan persepsi gw adalah pada saat gw masih kecil dan suka banget bermain game. karena game dapat membuat gw merasa happy banget. setelah gw remaja gw mulai mencari dampak negatif dari kesukaan gw yaitu bermain game, dampak negatifnya yaitu bisa merusak mata, lupa waktu, dan lain lain. oleh karena itu gw sekarang memakai kacamata. dan gw mulai mengurangi main game, tetapi gw masih bermain game sesekali karena di dalam memori gw sewaktu masih kecil game yang menemani gw saat gw kesepian butuh hiburan dan lain lain. selain itu game bisa membuat gw happy oleh karena itu gw sampai saat ini masih bermain game tetapi tidak sebanyak gw bermain game pada saat anak anak. walaupun dalam persepsi gw game itu mempunyai dampak negatif tetapi memori dapat mengacaukan persepsi gw.
Terimakasih.
Menarik.
BalasHapusMungkin penulisan dapat diperbaiki dengan menggunakan bahasa yang lebih tertata.
Nampaknya memori (sensasi yang terekam) yang terlahir dari bermain game semasa kecil memberi Anda persepsi bahwa bermain game membawa kebahagiaan (atau memori lepas dari studi atau tugas rumah). Sehingga saat dewasa pun games masih pilihan walau pengalaman membangun persepsi baru tentang kerugian yang terjadi karena berlebih bermain di masa kanak-kanak. Bukan begitu? :)
Bener bu.
Hapusok bu nanti akan saya perbaiki bahasa yang saya gunakan.
terimakasih bu.